Mengapa Menulis?
Kami tertarik dengan sebuah judul pada sebuah artikel di theparisreview.org yang ditulis 'Why Write". Mengapa menulis? Sederhana dibacanya, namun memiliki banyak makna yang kami pikirkan. Apakah kamu tertarik juga?
Artikel yang dipublish tanggal 6 Juli 2022 ini selengkapnya bisa dilihat di sini, tapi dengan bahasa Inggris. Kami membacanya menggunakan translate google.
Mengapa menulis?
Ditemani suara rintik hujan yang masih terdengar, artikel yang ditulis oleh Elisa Gabbert sebenarnya sudah seminggu lebih kami simpan. Ya, hari ini kami membawanya ke blog.
Mengapa menulis, sekali lagi pertanyaan ini kami tulis. Apalagi eranya sudah berganti, di mana video dan musik sudah mewakili perasaan dan pikiran seseorang.
Menulis tidak tertuju kepada mereka yang mengambil profesi sebagai penulis (novel, film, dan lainnya). Tapi juga seperti kami ini, bloger.
Jika kami resapi dalam-dalam alasan kami masih menulis hingga sekarang adalah karna kami menyukainya. Kami ingin mengabadikan momen dan menjadikan sejarah di masa depan.
Sangat menyenangkan menjadi bagian peradaban dari waktu ke waktu. Terkadang kami terharu bahwa apa yang kami sampaikan bisa menolong seseorang atau bersama-sama lebih jujur tentang apa yang pernah dialami.
Garis besar
Halaman ini bukan untuk mengulas artikel yang kami bawa. Kami hanya terinspirasi dengan sebuah pertanyaan dan beberapa kalimat menarik yang ada di dalam.
Elisa menulis sangat panjang untuk ukuran seperti kami yang fokus pada artikel pendek. Sempatkan membaca artikelnya bila kamu penasaran.
Kami membawa beberapa kalimat menarik yang kami kutip ke Twitter di bawah ini. Itu bisa jadi motivasi terbesar kamu bila belum menemukan alasan mengapa kamu menulis hingga sekarang. Semoga begitu.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar