Era Video Pendek, Apakah Kamu Masih Ngeblog?
Tidak mudah ternyata menyapa bulan ini (April), apalagi saat bulan puasa. Ada saja halangan yang seharusnya bisa diatasi. Mau tidak mau, postingan tentang blogger beberapa kota harus pending. Hari ini, kami ingin bercerita tentang era video pendek yang ternyata turut berdampak pada konsistensi para pemilik blog.
Hidup adalah pilihan. Yang ingin realistis, tentu memilih yang lebih ekonomis. Kami sendiri merasakan perubahannya saat tren video pendek menghampiri kami. Sangat mudah mendapatkan antusias lewat video ketimbang tulisan contohnya.
Membuat konten dengan format video dan durasi sedikit ternyata membawa gairah tersendiri. Jangkauannya yang luas, dan hasilnya yang tidak disangka-sangka.
Apalagi seiring tren berkembang, banyak brand dan bahkan pemerintahan, menerapkan standar mereka dalam membangun kegiatan promosi. Mereka (brand) mengajak para pembuat konten, seperti bloger, untuk terlibat dalam kampanye pemasaran dalam bentuk lomba maupun kegiatan lainnya.
Platform media sosial kompak
Tren video pendek yang mulai sangat meledak kala TikTok kembali bangkit kedua kalinya tahun 2019. Tahun tersebut, TikTok berhasil mendapatkan antusias generasi Z atau generasi termuda yang masih belasan tahun umurnya.
Kesuksesan TikTok, rupanya diduplikat banyak platform media sosial. Sebut saja Instagram yang sangat getol dengan Reels-nya. Snapchat, Pinterest, dan terbaru tahun 2022 ada Facebook yang membawa konsep Reels ke tempat mereka.
Semua platform kompak dan setuju bahwa eranya sudah seperti yang diprediksi bahwa video pendek bakal jadi pilihan yang sangat dipilih banyak pengguna internet.
Meski terlihat kompak, tanpa sadar ada persaingan tak kasat mata yang terus dihadirkan platform. Ada saja pembaruan yang dibawa aplikasi untuk memanjakan penggunanya. Seperti TikTok yang akhirnya menggunakan konsep stories seperti yang ada di Snapchat dan Instagram.
Tantangan?
Menulis butuh gairah, waktu yang tepat dan kondisi yang mumpuni. Kala mood rusak, ide yang tertanam sebelumnya langsung menghilang yang akhirnya menjadi dilema tersendiri.
Berbeda dengan video pendek, hanya memerlukan momen atau kejelian, jumlah penayangan atau views konten yang kita unggah tahu-tahu sudah puluhan ribu. Dan bahkan sudah viral.
Ini jadi tantang sendiri bagi pemilik blog. Salah satu juara kami (Liga Blogger Indonesia), sekarang malah fokus pada video. Meninggalkan blog yang membesarkan dirinya.
Ketika ada kemudahan, mengapa masih bertahan dengan cara yang lama. Saat gairah membuncah, membuat konten di mana pun, rasanya tidak masalah. Yang terpenting, bagaimana kita bertahan dan konsisten.
...
Ini adalah catatan kami bulan ini sambil menunggu buka puasa. Sebuah opini yang tentu tidak semua mengamini dengan apa yang kami utarakan. Sah-sah saja.
Lalu, bagaimana denganmu? Apakah kamu yang masih menulis lewat blog hingga kini, masih bertahan? Menggabungkan tren dan cara lama atau, malah sebaliknya??? Mending buat konten di platform video pendek saja.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar