Langsung ke konten utama

Headline

Tahun 2024, Apakah Dunia Blogging Tanah Air Masih Menarik?

Terinspirasi dari 2 komunitas yang sedang memperingati hari jadi atau ulang tahun yang sama-sama dirayakan bulan Februari, artikel ini kami tulis. Melihat suasana mereka yang penuh suka cita dan ramai, dunia blogging masih baik-baik saja tahun 2024. Instagram beberapa hari terakhir ini, saat halaman ini kami terbitkan , sangat menarik perhatian kami. Adalah Gandjel Rel dan BloggerCrony yang menciptakan suasananya dengan berbagai momen bahagia. Jika komunitas blogger perempuan Semarang, Gandjel Rel , diperingati dengan acara sederhana, maka BloggerCrony dilakukan dengan menggandeng sebuah brand. Keduanya kompak memanfaatkan momentum ulang tahun komunitas untuk terus mempererat para pemilik blog yang sekarang ini semakin sibuk dengan branding baru mereka sebagai konten kreator. Dunia blogging Tanah Air Memang kedua komunitas yang kami tulis ini tidak mewakili wajah perblogeran secara luas. Namun, cara mereka untuk terus merayakan di kota masing-masing adalah hal positif. Mereka menginspi

Era Video Pendek, Apakah Kamu Masih Ngeblog?

Tidak mudah ternyata menyapa bulan ini (April), apalagi saat bulan puasa. Ada saja halangan yang seharusnya bisa diatasi. Mau tidak mau, postingan tentang blogger beberapa kota harus pending. Hari ini, kami ingin bercerita tentang era video pendek yang ternyata turut berdampak pada konsistensi para pemilik blog.

Hidup adalah pilihan. Yang ingin realistis, tentu memilih yang lebih ekonomis. Kami sendiri merasakan perubahannya saat tren video pendek menghampiri kami. Sangat mudah mendapatkan antusias lewat video ketimbang tulisan contohnya.

Membuat konten dengan format video dan durasi sedikit ternyata membawa gairah tersendiri. Jangkauannya yang luas, dan hasilnya yang tidak disangka-sangka.

Apalagi seiring tren berkembang, banyak brand dan bahkan pemerintahan, menerapkan standar mereka dalam membangun kegiatan promosi. Mereka (brand) mengajak para pembuat konten, seperti bloger, untuk terlibat dalam kampanye pemasaran dalam bentuk lomba maupun kegiatan lainnya.

Platform media sosial kompak

Tren video pendek yang mulai sangat meledak kala TikTok kembali bangkit kedua kalinya tahun 2019. Tahun tersebut, TikTok berhasil mendapatkan antusias generasi Z atau generasi termuda yang masih belasan tahun umurnya.

Kesuksesan TikTok, rupanya diduplikat banyak platform media sosial. Sebut saja Instagram yang sangat getol dengan Reels-nya. Snapchat, Pinterest, dan terbaru tahun 2022 ada Facebook yang membawa konsep Reels ke tempat mereka.

Semua platform kompak dan setuju bahwa eranya sudah seperti yang diprediksi bahwa video pendek bakal jadi pilihan yang sangat dipilih banyak pengguna internet.

Meski terlihat kompak, tanpa sadar ada persaingan tak kasat mata yang terus dihadirkan platform. Ada saja pembaruan yang dibawa aplikasi untuk memanjakan penggunanya. Seperti TikTok yang akhirnya menggunakan konsep stories seperti yang ada di Snapchat dan Instagram.

Tantangan?

Menulis butuh gairah, waktu yang tepat dan kondisi yang mumpuni. Kala mood rusak, ide yang tertanam sebelumnya langsung menghilang yang akhirnya menjadi dilema tersendiri.

Berbeda dengan video pendek, hanya memerlukan momen atau kejelian, jumlah penayangan atau views konten yang kita unggah tahu-tahu sudah puluhan ribu. Dan bahkan sudah viral.

Ini jadi tantang sendiri bagi pemilik blog. Salah satu juara kami (Liga Blogger Indonesia), sekarang malah fokus pada video. Meninggalkan blog yang membesarkan dirinya.

Ketika ada kemudahan, mengapa masih bertahan dengan cara yang lama. Saat gairah membuncah, membuat konten di mana pun, rasanya tidak masalah. Yang terpenting, bagaimana kita bertahan dan konsisten.

...

Ini adalah catatan kami bulan ini sambil menunggu buka puasa. Sebuah opini yang tentu tidak semua mengamini dengan apa yang kami utarakan. Sah-sah saja.

Lalu, bagaimana denganmu? Apakah kamu yang masih menulis lewat blog hingga kini, masih bertahan? Menggabungkan tren dan cara lama atau, malah sebaliknya??? Mending buat konten di platform video pendek saja.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Skor dan Poin

Buat yang baru bergabung dengan kompetisi Liga Blogger Indonesia, ada info tentang skor dan poin. Skor semacam gol yang ada dipertandingan sepakbola, sedangkan poin adalah

Berkenalan Dengan Retizen, Platform Blog Dari Republika

Bulan Desember 2021 adalah kali pertama kami berkenalan dengan Republika Netizen atau disebut Retizen. Saat melihat websitenya, kami jadi ingat Blogdetik yang pernah meramaikan dunia perblogeran Tanah Air. Apakah kamu sudah mampir ke retizen? Andai Blogdetik masih ada, mungkin daftar platform blog lokal atau Indonesia menjadi tiga. Ada Kompasiana, Retizen dan Blogdetik yang tadi disebutkan. Tahun 2021 Platform dari Republika ini diluncurkan pertama kali pada bulan Juni 2021. Itu artinya terhitung baru. Namun jumlah penghuninya atau blogernya dikatakan dalam website msn.com (12/12/2021) , sudah ada puluhan ribu. Menarik jika begitu. Pantas halaman websitenya yang beralamat di retizen.republika.co.id sudah beragam artikelnya yang dipublish.  Baru tahu Republika punya platform untuk blogger seperti Kompasiana yang disebut Retizen Diluncurkan pertama kali bulan Juni 2021 Cek https://t.co/loT5s2x8CA — #gablonesia (@LigaBloger) December 13, 2021 Blogger of the month Buat bloger lawas, Retiz

Istilah WO dalam Liga Blogger Indonesia

Dalam dunia sepakbola ada yang dinamakan WO atau Walk Out. Biasanya tim yang dianggap WO karena mogok main atau tidak hadir disebuah pertandingan. Bagaimana dengan kompetisi Liga Blogger Indonesia?