Terinspirasi dari 2 komunitas yang sedang memperingati hari jadi atau ulang tahun yang sama-sama dirayakan bulan Februari, artikel ini kami tulis. Melihat suasana mereka yang penuh suka cita dan ramai, dunia blogging masih baik-baik saja tahun 2024. Instagram beberapa hari terakhir ini, saat halaman ini kami terbitkan , sangat menarik perhatian kami. Adalah Gandjel Rel dan BloggerCrony yang menciptakan suasananya dengan berbagai momen bahagia. Jika komunitas blogger perempuan Semarang, Gandjel Rel , diperingati dengan acara sederhana, maka BloggerCrony dilakukan dengan menggandeng sebuah brand. Keduanya kompak memanfaatkan momentum ulang tahun komunitas untuk terus mempererat para pemilik blog yang sekarang ini semakin sibuk dengan branding baru mereka sebagai konten kreator. Dunia blogging Tanah Air Memang kedua komunitas yang kami tulis ini tidak mewakili wajah perblogeran secara luas. Namun, cara mereka untuk terus merayakan di kota masing-masing adalah hal positif. Mereka menginspi
Entah kenapa sebagian media-media menulis food blogger ketika seseorang mengulas makanan lewat video. Padahal sudah jelas, video dan blog itu berbeda dari sisi kontennya. Blog lebih fokus pada tulisan. Menjelang bulan September akan berakhir, ramai perbincangan mengenai seorang pembuat konten di TikTok yang mengulas tempat makan yang akhirnya pemilik tempat merasa keberatan dengan ulasannya. Gemes sendiri Perbincangan ramai tersebut akhirnya diangkat beberapa media. Kami tidak ingin mengulik lebih dalam cerita kasusnya, karena kami paham kapasitas kami di sini. Namun yang menarik perhatian kami adalah penyebutan food blogger. Entah kenapa rasanya gemes sendiri dengan keadaan yang rasanya memang sudah begitu melekat bagi sebagian orang bahwa orang yang mengulas tempat makan disebut food blogger. Tahun 2019, kami pernah menulis tentang foodgram dan food blogger . Di sini kami menulis tentang perbedaannya bahwa foodgram itu mengulas makanan di Instagram. Dan food blogger di blognya. Tern