Ngeblog Lewat Instagram?
Kami tahu bahwa itu adalah salah satu cara memotivasi dan sangat baik kelihatannya. Apalagi tujuannya mengajak seseorang menulis yang bermanfaat untuk kesehatan (mental). Selamat datang tahun 2019, artikel perdana kami tahun ini.
Ngeblog di Instagram? Tunggu dulu, kami pikir itu aneh. Selama 5 tahun menyelenggarakan kompetisi dengan tujuan menulis dan aktif ngeblog, itu saja masih kesulitan.
Tren Instagram dua tahun terakhir juga datang dengan istilah influencer, selebgram, foodgram dan lainnya. Apalagi para fotografi sangat bangga memajang hasil fotonya di sana. Dan kini, Instagram dianggap platform tempat menulis? Apakah kamu bercanda?
Ngeblog lewat Instagram
Ya, ini benaran ada. Kami nggak sengaja menemukan beberapa rekan bloger yang mengikuti kampanye dari akun Instagram dengan nama 30haribercerita. Bahkan dalam bionya terdapat tagline 'Ajakan rutin ngeblog sebulan penuh tiap awal tahun.'
Program tersebut rupanya sudah jalan beberapa tahun. Meski sering melihat, baru ini kami bisa bawa ke blog LBI. Menarik? Mari lihat apa yang kami temukan berikut ini.
Lebih sederhana
Kehadiran Instagram memang memberi warna baru dalam era media sosial. Platform yang fokus pada visual ini memang sangat menarik.
Semua orang berlomba-lomba tampil di sana, dan memunculkan istilah influencer bagi mereka yang memiliki jumlah pengikut yang besar.
Dalam perjalanan waktunya, banyak orang mencoba membawa ide-ide di sana. Instagram tampil secara sederhana dan bahkan memberi ruang seluas-luasnya pada pemiliknya.
Memiliki statitik
Salah satu blog dengan platform medium di sini, menjelaskan poin-point tentang enaknya ngeblog di Instagram. Salah satu poin yang kami bawa adalah tentang statistik.
Memang blog juga memiliki alat untuk mengukur statistik, namun statistik di Instagram rupanya lebih menarik di sana.
Kembali menulis
Hambatan yang dialami bloger dulunya karena kemunculan media sosial. Jangan heran, melihat bloger sangat aktif di media sosial namun jarang posting di blognya. Media sosial memang memudahkan semuanya.
Program bercerita lewat Instagram yang sedang dikampanyekan ini memberi jalan baru buat mereka yang berhenti menulis di blog. Ya, itu bagus kami rasa.
...
Untuk sebuah kampanye dengan tujuan membangkitkan gairah kembali menulis, kami pikir ini bagus. Dari sisi tren, ini bisa dicoba dilakukan semisal ingin ikut-ikutan.
Namun dari sisi menjadikan bloger sebagai profesi, kami harap ini tidak dijadikan sebuah tempat utama. Alias alamat blog. Karena gak lucu saat hadir undangan bloger, mengenalkan alamat blog hanya lewat instagram.
Karena instagram akan masuk tempatnya sendiri yang disebut selebgram atau influencer. Bahkan, pengguna Instagram yang tiap tahun merayakan keseruan komunitasnya sesama pengguna.
Di Semarang kami mengenal banyak pengguna yang memanfaatkan Instagram untuk menampilkan karya. Atau orang pemasaran yang menampilkan produk hingga layanan mereka.
Apakah tren ini menarik buatmu? Dan ingin mencobanya?
Menarik mas :) tapi kalau di kalangan rekan2 yg punya usaha ada nasehat bijak: memanfaatkan instagram dan ssosial media lain boleh dan wajib, tapi jangan jadikan yg utama karena sosial media ibarat "stand pameran" yg bakal ada pasang surutnya (sebut saja path) pengunjung dan pembeli harus dibawa ke "rumah" website atau toko online. Saya justru berfikir bagamna kalau instagram dijadikan saluran distribusi layaknya sosial media lain untuk membawa trafic ke blog? Atau yg demikiam sdh terjadi dan sy yg kudet :D
BalasHapusDari sisi pemasaran apa yang sudah kamu jelaskaan sebenarnya memang begitu tujuannya. Tapi masyarakat Indonesia kan selalu pintar memanfaatkan celah. Maka tak heran, kita adalah salah satu negara pengguna paling berisik di dunia untuk Twitter
Hapusaku ikut nih yang ngeblog lewat instagram cuma akdang bolong hehehe
BalasHapusSelamat yah....
Hapus