Affliator, Jalan Baru Bagi Pembuat Konten (Kreator) di Tahun 2025
Istilah ini mungkin tidak asing buat sebagian besar orang-orang. Apalagi yang rajin membuat konten atau yang dikenal content creator. Sebut saja kreator. Bloger sepertinya masuk ke dalam kategori di sana juga (kreator), meski kadang kami menampik bahwa itu sama dari desainnya yang membuat konten.
Halo, bulan Februari. Kami baru menyapanya hari ini. Halaman ini tema besarnya tentang tren yang sedang berkembang. Terakhir menulis tentang TREN sudah lama sekali rupanya, yaitu tahun 2022.
Dan pasti, tren yang dibahas tentu tetap menyinggung para pemilik blog. Kita tahu semua bahwa blog semakin banyak yang dibiarkan berdebu alias tidak diperbarui. Entah karena domainnya belum diperpanjang, hingga karena malas setelah menemukan kesenangan baru usai beralih dari blog ke video. Harap maklumin saja. Ini sudah tahun 2025, tak perlu khawatir perubahan tersebut.
Affiliator
Seiring perkembangan zaman, istilah baru terus bermunculan usai nama bloger atau blogger buming seantero negeri. Dari influencer, selebgram, konten kreator dan terbaru affiliator.
Mengutip web cnnindonesia.com yang diposting tahun 2023, affialiator adalah sebutan kepada individu yang mempromosikan suatu barang untuk menarih perhatian konsumen agar membeli. Istilah affiliator memang biasa digunakan dalam dunia bisnis dan pemasaran.
Dan kata affiliator berasal dari kata afiliasi yang jika diartikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), afiliasi adalah bentuk kerja sama antara 2 pihak. Salah satu pihaknya memberikan bantuan dalam bentuk personel, peralatan dan lain sebagainya.
Tugas afiliator sendiri adalah mempromosikan bisnis digital di internet dengan menggunakan media sosial dan tautan tertentu.
Tren 2025
Tahun 2024, orang-orang semakin tertarik untuk menjadi Affiliate. Terutama pada beberapa aplikasi semacam Shopee, TikTok dan e-commerce lainnya. Kami sendiri pun terpincut meski kami rasa ternyata tidak mudah menjalaninya meski proposal kami diterima oleh perusahaan aplikasi yang kami sebut di atas.
Alasannya sederhana sebenarnya mengapa kami sulit berkembang di pemasaran affiliate, ya konten yang dibuat harus berkualitas. Tidak sekedar kuantitas saja yang jadi acuan. Bicara kualitas, pasti dibutuhkan banyak faktor.
Nah, di tahun 2025 ini, tren affiliator akan semakin berkembang bila kami pikir lebih dalam. Apalagi seiring dengan pertumbuhan e-commerce dan banyak orang yang semakin menyukai berbelanja online.
Kami melihat beberapa rekan bloger yang akhirnya banting setir menjadi affiliator. Ya, itu menarik sih. Hanya saja akhirnya para pemilik blog akan semakin fokus pada jualan saja. Sudah tidak lagi mengembangkan konten yang dulu diseriusinnya dalam blognya. Semisal kuliner dan sebagainya.
Yah, namanya juga tren. Siapa tidak tertarik, apalagi produk yang kita promoin nantinya memberikan komisi beberapa persen apabila dibeli pelanggan.
Semakin laku, penghasilannya juga semakin besar. Jika pelaku bisnisnya tertarik, kita bakal dijadikan perwakilan mereka atau istilahnya ambassador yang memungkinkan si affiliator mendapatkan keuntungan lebih besar. Semisal dukungan komisi, perangkat terbaru, undangan launching dan lainnya.
...
Sepertinya sampai sini dulu. Kami masih bicara kulit luarnya saja, tidak ke dalam-dalamnya yang tentu bakal menjadi pertimbanganmu juga jika ingin terjun sebagai affiliator.
Ya, maafkan kami. Kami hanya memberitahukan tren yang sedang ramai saja sekarang ini. Satu sisi itu menarik untuk diikuti, sisi lain malah membuat kami khawatir bagaimana nasib blog-blog yang ditinggalin oleh pemiliknya.
Beberapa bloger yang kami kenal bahkan melabeli mereka layaknya seorang jenderal ala tentara yang memiliki banyak bintang di pundaknya. Maksudnya, ada pemilik blog yang ingin merangkap semua sebutan kepadanya. Dari seorang bloger, konten kreator, influencer dan terbaru, affiliator.
Betapa luar biasanya jalan baru ini sekarang. Jika tujuannya cuan atau mendapatkan penghasilan, tentu itu hal wajar. Ibarat sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Siapa tidak senang saat aktivitas kesukaannya membuat konten, eh ada yang bayarin.
Terima kasih sudah membacanya sampai selesai.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar