Tahun 2019, Masih Malas Ngeblog
Itu wajar sekali. Bahkan tantangannya lebih besar tahun ini. Bukan soal tahun politik, tapi mulai dari diri sendiri, media sosial dan sebagainya. Tahun 2019 masih malas ngeblog, tidak perlu cemas. Mari melihat lagi kesalahan yang mungkin bisa diperbaiki.
Bila dari awal kamu menanamkan ngeblog untuk mengahasilkan uang, sebaiknya berhenti bermain-main. Beli domain berbayar, update konten secara serius dan lakukan monetisasi.
Masalah diri sendiri
Pagi hari berencana memposting ide-ide yang sudah ada di kepala, lalu tiba-tiba hilang begitu saja. Mengapa?
Biasanya ini datang dari diri sendiri. Seperti sarapan yang berlebihan. Minum kopi yang perut belum diisi karbohidrat atau bahkan kekasih yang mengacaukan malam harinya dan mood hilang.
Masih banyak hal terjadi selain yang disebutkan di atas. Intinya, masalah kehilangan mood atau malas menulis bisa saja datang dari diri sendiri. Lakukan sesuatu pada mood atau suasana. Mungkin olahraga, seperti bersepeda atau lari dsb.
Media sosial yang semakin memanjakan
Kalau ada saluran yang lebih mudah, buat apa mencari yang susah. Begitu harapannya. Tahun 2018, banyak blogger memaksakan diri untuk mengambil semua saluran agar dapat untung besar.
Mereka membuat konten di kanal Youtube, menjadi selebgram, menjadi motivator di Twitter, dan berbagi kehidupan di Facebook. Semua pikiran dan ide liar sudah dikeluarkan dan akhirnya menjadi masalah saat berhadapan dengan layar di depan laptop. Saya tidak tahu mau menulis apapun.
Kebanyakan ide
Dalam dunia kepenulisan, ada yang namanya Writer's block. Yaitu keadaan di mana seorang penulis tidak dapat menuangkan segala idenya ke dalam tulisan.
Pikiran menjadi buntu, otak terasa kaku, seolah ada yang menghalangi keluarnya gagasan. Tak satu pun kata, apalagi kalimat atau pun paragraf yang mampu dihasilkan oleh sang penulis.
Pikiran menjadi buntu, otak terasa kaku, seolah ada yang menghalangi keluarnya gagasan. Tak satu pun kata, apalagi kalimat atau pun paragraf yang mampu dihasilkan oleh sang penulis.
Dunia blog sebenarnya lebih luas dari kepenulisan, hanya saja standar si pemilik blog saja yang membuat ia terkena writer's block. Andai lebih luwes, ia dapat memaksimalkan foto, video atau podcast.
Blog tak harus diisi dengan tulisan. Di luar sana, ada pemilik blog yang hanya mengisi dengan foto dalam halamannya. Atau video dsb.
Standar tinggi
Kami melihat ada banyak blogger yang menaruh standar tinggi untuk sebuah kepentingan. Seperti bloger yang konsen pada lomba blog. Maka selama tidak ada lomba, ia jarang menulis di blog. Beberapa mungkin diisi dengan postingan iklan atau berbayar.
Standar tinggi ini membuat ulasan mereka memang layak dianggap terbaik. Maka tidak heran mereka dengan mudah mendapatkan hasil dari standar tersebut.
Dari sisi luar, kita melihatnya sangat keren. Namun dari sisi lain, mereka sebenarnya tidak ada motivasi untuk menuangkan ide atau opini ke dalam blog mereka. Ya, mereka malas menulis ujung-ujungnya jika tidak ada lomba.
...
Tentu saja, semua hal di atas tidak semua mewakili faktor-faktor kemalasan pemilik blog. Kamu boleh menambahkan bila kamu ingin. Kotak komentar kami selalu siap menerima.
Dari kesimpulan ini, kami hanya bilang bahwa semangat '45 di awal tahun ini untuk tetap semangat ngeblog terus lanjutkan. Apabila dalam perjalanan mengalami rasa malas, itu wajar. Katakan baik-baik saja pada diri sendiri.
Biarkan waktu mengobati. Lakukan aktivitas seperti biasa. Cari solusi kala perasaan kembali tenang dan istirahat bila lelah tubuh sedang lelah.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar