Menulis Blog Itu Tidak Sederhana
Halo, Oktober. Sudah mau tengah bulan berjalan, entah kenapa kami baru update di blog LBI ini sekarng. Bukan nggak ada ide, namun terlalu fokus dengan blog sebelah. Apakah kamu mau jadi tamu di blog ini untuk membantu peran kami yang sering kosong?
Sebagian besar orang-orang tentu bisa menulis. Apalagi di era media sosial yang taktis. Hanya perlu mengeluarkan uneg-undeg, maka jadi deh curhatan di media sosial yang kadang-kadang bisa berdampak menjadi viral. Kamu senangkan jika menarik banyak perhatian?
Tidak sederhana itu
Jika kamu baru mengawali dunia blog, sebenarnya kami sarankan tulis apa saja yang kamu mau tanpa memikirkan apapun. Seperti SEO, views atau tayangan dan lain sebagainya.
Namun jika kamu sudah merencanakan mau dibawa kemana arahnya, kami punya inspirasi di halaman ini yang memberi pandangan tentang apa yang harus kamu lakukan dengan blogmu.
Yang pasti, nulis di blog tidak lah sesederhana yang kamu lihat. Ini butuh beberapa langkah dan kami harap ini membantumu karena sudah dipandu agar lebih mudah.
Inspirasi dari Buffer
Postingan yang sudah dipublish tanggal 5 September dari Buffer ini seharusnya sudah kami posting di halaman blog LBI. Namun entah kenapa kami terus menahannya.
Dalam websitenya, Buffer membagikan isi dapurnya tentang cara menulis postingan blog dari para penulis kontennya yang sangat panjang. Link artikel aslinya nanti ada di bawah jika kamu ingin lebih mendalaminya.
Meski Buffer merupakan platform manajemen media sosial dan punya website, mereka tetap memberdayakan blog sebagai bagian pemasaran konten mereka untuk berbagi informasi terbaru.
Salah satu penulisnya bernama Tamilore Oladipo. Perempuan muda ini paling sering kami lihat tulisannya di Buffer yang dikirim lewat email subscribe.
Jadi di dalam halamannya tersebut, Tami memberikan banyak hal dan informasi kepada kita, para pembacanya sebelum menulis sebuah blog.
Mulai dari peralatan menulis, jenis postingan blog seperti apa yang ada di buffer, cara Tami menulis hingga panduan-panduan dari awal hingga selesai diposting.
Menulis postingan blog yang bagus hanyalah separuh dari perjuangan–Anda ingin memastikan postingan tersebut menjangkau audiens yang tepat. Jadi, setelah postingan ditayangkan, langkah berikutnya adalah pendistribusiannya.
Selain Tami yang membagikan kiat-kiat menulis blog di Buffer, penulis lainnya bernama Kristi juga membagikan prosesnya menulis. Bahkan ia sendiri mengaku postingan blognya sangat mirip dengan Tami.
Ada beberapa kiat yang Kristi bagikan seperti melakukan pengujian terlebih dahulu, mencatat hal penting, waktu yang pas untuk menyusun dan memberi 6 tips yang telah diringkas untuk bisa kita jadikan pedoman.
Sebelum menutup tulisannya, Kristi berpesan tentang bahwa semua proses yang disampaikannya mungkin tidak akan berhasil untuk setiap orang atau tim. Jadi ia menyarankan kepada kita untuk mengambil apa yang sesuai dan meninggalkan apa yang tidak.
📝 Silahkan buka link-nya di sini untuk lebih detail membacanya.
...
Sebagian orang mungkin dengan mudah menulis tanpa perlu panduan atau saran-saran karena tujuannya yang ia inginkan adalah kesederhanaan.
Namun jika ingin memperluas wawasan, membangun reputasi, mendapatkan penghasilan dan alasan lainnya, kami sarankan melihat Tami dan Kristi memberikan saran kepada kita kiat-kiat penulisan mereka di Buffer.
Siapa tahu, motivasimu akan berlipat ganda setelah membacanya.
Selamat berakhir pekan dan sampai ketemu di postingan berikutnya.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar