Kata Kompasiana Tentang Apakah Blogging Masih Relevan?

Judul di atas kami ambil dari postingan yang ada di Kompasiana dengan akun Kompasiana News. Akun ini dalam deskripsinya merupakan akun resmi milik Kompasiana. Kami tertarik dengan isi artikelnya di sana untuk menambah semangat dalam beraktivitas di dunia blogging.

Sebuah artikel berjudul 'Serunya Piknik Bareng Kompasiana Ngomongin 'Why Blogging is Still Relevant' mendadak membuyarkan kami yang rencananya halaman ini kami ingin menulis tentang lomba blog.

Biasanya jika menarik begini, kami akan langsung bagikan ke komunitas di X yang kami kelola. Mungkin kamu sudah bergabung di sana, jika belum buka linknya di sini.

Sebagai platform blog, Kompasiana tentu tidak asing dan sekarang mungkin yang terbesar di Indonesia. Andai saja blogdetik masih ada. Ah, lupakan jangan cari yang sudah nggak ada.

Kompasiana sedang terlibat dalam aktivitas offline yang berlangsung hari Sabtu kemarin (14/9) di Taman Literasi Jakarta yang dihadiri 50 peserta. Lewat COO-nya, Nurollah mewakili Kompasiana sharing di acara tersebut.

1.500 tulisan dalam sehari

Dengan tema yang disampaikan seperti yang ditulis di paragraf atas, Why Blogging is Still Relevant, COO Kompasiana menjawabnya dengan 'masih relevan'. Alasannya karena di Kompasiana dalam sehari ada 1.500 tulisan atau artikel yang diterbitkan di sana. 

Pada dasarnya, blogging adalah tempat kita untuk mengutarakan gagasan, pendapat, dan unek-unek tanpa harus terpaku pada format teks. Sehingga sampai kapan pun, nge-blog atau blogging akan tetap relevan dan kembali lagi ke kebutuhan kita sebagai kreator.

Wew, itu luar biasa menurut pendapat kami di era yang telah berubah dan terus berganti sekarang ini. Apalagi sekarang turut diramaikan dengan kecerdasan buatan (AI) yang menambah imajinasi penggunanya tak terbatas.

Masih dalam artikel yang sama, menurut Nurulloh, semua konten digital yang kita konsumsi saat ini adalah bagian dari blog. Hanya saja, semakin berkembang dan blog menjelma menjadi beragam format. Mulai teks, audio hingga video.

Mendengar apa yang disampaikan tentu ini adalah hal positif. Masih banyak orang yang menulis di Kompasiana dan itu ribuan. Apakah kamu juga setuju?

...

Menutup artikel di halaman ini, ada pesan terakhir dari COO Kompasiana, yaitu apa pun format dan bentuk blognya, kita jangan berhenti bercerita. Karena cerita yang kita bagikan mempunyai arti dan dampak, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan Dengan Retizen, Platform Blog Dari Republika

Tahun 2024, Apakah Dunia Blogging Tanah Air Masih Menarik?