Langsung ke konten utama

Headline

Tahun 2024, Apakah Dunia Blogging Tanah Air Masih Menarik?

Terinspirasi dari 2 komunitas yang sedang memperingati hari jadi atau ulang tahun yang sama-sama dirayakan bulan Februari, artikel ini kami tulis. Melihat suasana mereka yang penuh suka cita dan ramai, dunia blogging masih baik-baik saja tahun 2024. Instagram beberapa hari terakhir ini, saat halaman ini kami terbitkan , sangat menarik perhatian kami. Adalah Gandjel Rel dan BloggerCrony yang menciptakan suasananya dengan berbagai momen bahagia. Jika komunitas blogger perempuan Semarang, Gandjel Rel , diperingati dengan acara sederhana, maka BloggerCrony dilakukan dengan menggandeng sebuah brand. Keduanya kompak memanfaatkan momentum ulang tahun komunitas untuk terus mempererat para pemilik blog yang sekarang ini semakin sibuk dengan branding baru mereka sebagai konten kreator. Dunia blogging Tanah Air Memang kedua komunitas yang kami tulis ini tidak mewakili wajah perblogeran secara luas. Namun, cara mereka untuk terus merayakan di kota masing-masing adalah hal positif. Mereka menginspi

Kompetisi yang Lebih Mandiri


Tahun 2017, kompetisi Liga Bloger Indonesia dijalankan dengan lebih mandiri. Tentu itu sangat hebat dan membanggakan, tapi buat pesertanya sebagian pasti tidak setuju. Terutama keputusan LBI melabeli pendaftaran dengan tidak lagi memberi gratisan. Mengapa? 


Halo bloger, LBI mohon maaf untuk label tidak gratis ini untuk musim kelima. Lebih dari soal ini, LBI mengharapkan dukungan calon peserta tahun depan untuk membuat kompetisi yang lebih mandiri. Ya, caranya daftar bayar sebesar 100 ribu rupiah.

Lebih Mandiri lagi

Memang dari dulu, LBI sudah berjalan mandiri. Tapi dengan biaya di tahun depan, LBI bisa dibilang akan lebih mandiri lagi. Dari dulu memang tidak bekerjasama dengan sponsor, dan tahun depan pun juga tetap sama.

Keuntungannya tentu nanti akan dirasakan peserta LBI dan pihak LBI sendiri. Seperti hadiah yang bakalan lebih banyak diterima peserta, apresiasi dan kompetisi yang berjalan lebih baik.

Kekurangan LBI tiap kompetisi adalah peserta yang tidak konsisten. Ini bukan salah mereka tapi bila sampai tidak sama sekali mengikuti kompetisi tiap pekan, ini buat masalah ke peserta lain. Dengan adanya komitmen (bayar), kompetisi bisa merasakan bahwa peserta yang siap saja yang mengikuti.

Alasan mengapa peserta harus membayar biaya pendaftaran?

LBI tidak dijalankan oleh perusahaan, sehingga tidak memiliki anggaran. LBI murni dijalankan oleh orang-orang yang memang berkecimpung dalam dunia blogging. Sebuah perusahaan pun terkadang mengalami pasang surut, maka jangan heran, orang-orang dibalik LBI pun mengalami hal yang sama.

Bahkan LBI musim keempat, rencananya adalah musim terakhir. Masih disayangkan memang bila benar-benar berhenti di tahun 2016. Makanya kebijakan memberi label biaya pendaftaran dilakukan untuk mengukur musim kelima, apakah dilanjut atau tidak. Hingga tulisan ini dibuat, kuota peserta sudah lebih mencukupi. Itu artinya bisa terlaksana, tinggal nunggu biaya administrasi saja.

Membangun komitmen dan menjaga konsisten itu tidak mudah, ini merupakan alasan kedua yang ingin coba disampaikan LBI. Peserta diharapkan lebih siap bila ingin mengikuti. Karena belajar dari yang sudah-sudah, banyak peserta yang tidak mengikuti hingga akhir. Kan rugi udah bayar malah gak bermain.

Dari peserta kembali peserta, merupakan alasan ketiga. Bila bloger ingin lebih baik mendapatkan hadiah, jangan mengikuti LBI. Karena di LBI tidak sama dengan lomba blog yang diadakan instansi maupun perusahaan. LBI dibiayai peserta dalam hal keuangan yang diambil dari biaya pendaftaran, maka hadiah dari kompetisi ini pun nantinya diambil dari biaya tersebut. Bukankah artinya ini kembali kepada peserta lagi.

...

Atas nama kompetisi, LBI minta maaf buat musim kelima ini. LBI berharap dengan adanya kemandirian bersama-sama membuat kompetisi tahun 2017 lebih baik dari tahun sebelumnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Skor dan Poin

Buat yang baru bergabung dengan kompetisi Liga Blogger Indonesia, ada info tentang skor dan poin. Skor semacam gol yang ada dipertandingan sepakbola, sedangkan poin adalah

Berkenalan Dengan Retizen, Platform Blog Dari Republika

Bulan Desember 2021 adalah kali pertama kami berkenalan dengan Republika Netizen atau disebut Retizen. Saat melihat websitenya, kami jadi ingat Blogdetik yang pernah meramaikan dunia perblogeran Tanah Air. Apakah kamu sudah mampir ke retizen? Andai Blogdetik masih ada, mungkin daftar platform blog lokal atau Indonesia menjadi tiga. Ada Kompasiana, Retizen dan Blogdetik yang tadi disebutkan. Tahun 2021 Platform dari Republika ini diluncurkan pertama kali pada bulan Juni 2021. Itu artinya terhitung baru. Namun jumlah penghuninya atau blogernya dikatakan dalam website msn.com (12/12/2021) , sudah ada puluhan ribu. Menarik jika begitu. Pantas halaman websitenya yang beralamat di retizen.republika.co.id sudah beragam artikelnya yang dipublish.  Baru tahu Republika punya platform untuk blogger seperti Kompasiana yang disebut Retizen Diluncurkan pertama kali bulan Juni 2021 Cek https://t.co/loT5s2x8CA — #gablonesia (@LigaBloger) December 13, 2021 Blogger of the month Buat bloger lawas, Retiz

Istilah WO dalam Liga Blogger Indonesia

Dalam dunia sepakbola ada yang dinamakan WO atau Walk Out. Biasanya tim yang dianggap WO karena mogok main atau tidak hadir disebuah pertandingan. Bagaimana dengan kompetisi Liga Blogger Indonesia?