Foodgram vs Food Blogger


Era sekarang, media sosial dengan mudah dapat dimanfaatkan untuk mendulang rupiah. Beragam pekerjaan datang dari sana bagi yang bisa memanfaatkan. Meski begitu, anggapan yang dibangun kadang membingungkan. Foodgram dan Food Blogger, menurut kami itu berbeda dari sisi platform.

Ketika kami melihat kampanye promosi dengan Instagram untuk sebuah acara memasukkan daftar kegiatan dengan foodgram, dahi kami langsung mengerut. Akun yang dimasukkan dalam daftar, hanya fokus pada platform Instagram. Mengapa disebut food blogger? Kenapa tidak foodgram yang lebih kekinian dan lebih menarik?

Melihat platform yang digunakan

Foodgram adalah seseorang atau kelompok yang menggunakan Instagram sebagai platform  untuk menampilkan konten kuliner dalam aktivitas maupun menganggapnya sebagai pekerjaan.

Food blogger adalah seseorang yang menggunakan website atau platform blog (kompasiana, blogspot, wordpress dsb) untuk menampilkan konten kuliner dalam aktivitas maupun pekerjaannya.

Dari sisi platform, mereka berbeda. Namun dari sisi konten, mereka sama. Seorang food blogger bisa memiliki akun Instagram dan media sosial lainnya. 

Sebaliknya, foodgram tidak memiliki blog atau pun website. Fokusnya benar-benar pada Instagram. Foodgram lebih kekinian dan menarik dari sisi visual. Ini karena Instagram banyak digunakan masyarakat sekarang. 

...

Kadang kami berpikir, apakah ada yang salah atau mungkin kami yang salah. Ketika mengibaratkan pengemudi kendaraan, meski sama-sama disebut pengemudi, bila yang digunakan antara roda dua dan empat, tentu juga berbeda.

Dari sisi platform, foodgram dan food blogger sangat berbeda dari sisi penyebutan. Bila masih disamakan, sebaiknya foodgram juga harus memiliki blog atau website. Jadi bisa menyebut sebagai foodgram atau food blogger.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tahun 2024, Apakah Dunia Blogging Tanah Air Masih Menarik?

Berkenalan Dengan Retizen, Platform Blog Dari Republika