Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Headline

Tahun 2024, Apakah Dunia Blogging Tanah Air Masih Menarik?

Terinspirasi dari 2 komunitas yang sedang memperingati hari jadi atau ulang tahun yang sama-sama dirayakan bulan Februari, artikel ini kami tulis. Melihat suasana mereka yang penuh suka cita dan ramai, dunia blogging masih baik-baik saja tahun 2024. Instagram beberapa hari terakhir ini, saat halaman ini kami terbitkan , sangat menarik perhatian kami. Adalah Gandjel Rel dan BloggerCrony yang menciptakan suasananya dengan berbagai momen bahagia. Jika komunitas blogger perempuan Semarang, Gandjel Rel , diperingati dengan acara sederhana, maka BloggerCrony dilakukan dengan menggandeng sebuah brand. Keduanya kompak memanfaatkan momentum ulang tahun komunitas untuk terus mempererat para pemilik blog yang sekarang ini semakin sibuk dengan branding baru mereka sebagai konten kreator. Dunia blogging Tanah Air Memang kedua komunitas yang kami tulis ini tidak mewakili wajah perblogeran secara luas. Namun, cara mereka untuk terus merayakan di kota masing-masing adalah hal positif. Mereka menginspi

Kata Kompasiana Tentang Apakah Blogging Masih Relevan?

Judul di atas kami ambil dari postingan yang ada di Kompasiana dengan akun Kompasiana News. Akun ini dalam deskripsinya merupakan akun resmi milik Kompasiana. Kami tertarik dengan isi artikelnya di sana untuk menambah semangat dalam beraktivitas di dunia blogging. Sebuah artikel berjudul ' Serunya Piknik Bareng Kompasiana Ngomongin 'Why Blogging is Still Relevant ' mendadak membuyarkan kami yang rencananya halaman ini kami ingin menulis tentang lomba blog. Biasanya jika menarik begini, kami akan langsung bagikan ke komunitas di X yang kami kelola. Mungkin kamu sudah bergabung di sana, jika belum buka linknya di sini . Sebagai platform blog , Kompasiana tentu tidak asing dan sekarang mungkin yang terbesar di Indonesia. Andai saja blogdetik masih ada. Ah, lupakan jangan cari yang sudah nggak ada. Kompasiana sedang terlibat dalam aktivitas offline yang berlangsung hari Sabtu kemarin (14/9) di Taman Literasi Jakarta yang dihadiri 50 peserta. Lewat COO-nya, Nurollah mewakili Ko

Diskriminasi Dalam Dunia Blogging?

Aneh ya baca judulnya? Atau menggelikan? Entah kenapa kami jadinya memikirkan kata diskriminasi kali ini, meski mungkin sebagian besar para pemilik blog tidak mengalaminya. Namun inilah yang terjadi. Dunia blogging saat ini mirip puasa Senin Kamis. Maksudnya tidak selalu terlihat manis seperti banyak yang terdengar selama ini. Kami masih ingat tahun 2022 lalu, tepatnya di bulan Oktober , kami menulis alasan blog harus pakai domain. Saat itu kami sudah menyinggung bagaimana perlakuan blog sudah kami alami, terutama platform berbasis gratisan. Tampaknya tahun 2024 itu kembali terjadi. Alasannya kurang lebih sama, yaitu blog yang sudah TLD atau domain tingkat atas. Seperti .com dan sebagainya.  Kesalahan pemasar atau marketing Beberapa waktu lalu, kami dihubungi salah satu brand yang bergerak di bidang kendaraan listrik. Nama dotsemarang tentu tidak asing bagi sebagian kalangan, terutama di Kota Semarang dan orang pemasar yang pernah mengundang kami tentunya.  Nama kami tetap diingat mesk

Dilema Bloger: Nunggu Waktu Bayaran yang Lama

Mungkin seharusnya kami tulis sebagian bloger. Karena pengalaman yang kami tulis ini tentu hanya sebagian saja yang merasakan. Namun apabila kita sama sedang nunggu bayaran usai mengikuti kegiatan kampanye pemasaran, salah satunya menghadiri acara , kami hanya bisa berucap 'sabar ya'. Tahun 2024 kami pikir akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ternyata tetap sama. Fee blogger atau pembayaran yang harus diterima bloger tetap terkendala waktu. Alasan terbaik yang bisa diberikan pihak brand adalah masih diantur sama bagian keuangan. Harga sama, mintanya lebih besar Salah satu pendapatan atau penghasilan para pemilik blog dari jalur offline adalah mengikuti kampanye pemasaran yang dilakukan merek atau perusahaan atau instansi yang dikonsep dengan sebuah acara. Jelas, itu menyenangkan saat kita diundang dan mendapatkan bayara pula. Apalagi acaranya di hotel. Bahkan, sampai harus menginap di luar kota. Perasaan bahagia seakan menutupi dilema kapan dibayar kemudian. Kata maklum me